PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAK SEJALAN
DENGAN PERTUMBUHAN TARAF HIDUP RAKYAT BAWAHNYA
oleh Anggi Wahyu Pratama/ EP 11
Perekonomian
Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang semakin membanggakan. Pertumbuhan
ekonomi Indonesia secara agregat sebesar sekitar 6,5 persen pada tahun lalu,
tertinggi sejak krisis keuangan Asia pada akhir 1990-an, dan akan terus
dipertahankan di kisaran 6,1 -6,5 persen pada tahun ini. Hal ini
menunjukkan perkembangan perekonomian yang patut diancungi jempol dan
berpotensi besar untuk terus meningkat pada 20 tahun yang akan datang.
Namun yang
menjadi pertanyaan, pertumbuhan ekonomi riil nya seperti apa yang dialami
Indonesia? Mengapa pertumbuhan ekonomi yang bahkan lebih baik dari
Negara-negara lain, fakta lapangannya adalah masih banyak rakyat yang hidup
dibawah garis kemiskinan, anak-anak penerus bangsa banyak yang putus sekolah
dan menjadi pekerja di bawah umur, konsumsi rakyat bawahan adalah nasi aking
padahal mereka hidup di Negara dengan mayoritas mata pencarian di sektor
pertanian. Kenapa?
Apakah
pertumbuhan ekonomi itu sediri untuk Negara Indonesia adalah hasil upaya
masyarakat kalangan atas melalui bisnis dan perusahaan-perusahaan mereka yang
melangit dan bertebaran sehingga tingkat ekspor, konsumsi, investasi dan ekspor
Negara terus meningkat? Sehingga subsidi pemerintah untuk perusahaan-perusahaan
besar, pajak untuk pembiayaan pejabat, membeli peralatan-peralatan canggih
militer , menaikkan gaji menteri, eksekutif dan ligislatif yang terhormat,
membangun jalan tol untuk mempermudah akses ke bandara, apartemen mewah, dan
urusan sebagian kecil kalangan atas lainnya.
Inilah
fakta dibalik pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dua puluh tahun mendatang,
Indonesia akan terus berdiri kokoh dengan keberhasilan peningkatan di sector
ekonomi. Namun perlu diragukan, peningkatan pertumbuhan hidup rakyat bawahnya
akan meningkat.
0 komentar:
Posting Komentar