Pages

Senin, 22 Oktober 2012

PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAK SEJALAN DENGAN PERTUMBUHAN TARAF HIDUP RAKYAT BAWAHNYA (Anggi Wahyu Pratama)


PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAK SEJALAN
DENGAN PERTUMBUHAN TARAF HIDUP RAKYAT BAWAHNYA
 oleh Anggi Wahyu Pratama/ EP 11

Perekonomian Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang semakin membanggakan. Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara agregat sebesar sekitar 6,5 persen pada tahun lalu, tertinggi sejak krisis keuangan Asia pada akhir 1990-an, dan akan terus dipertahankan di kisaran 6,1 -6,5 persen pada tahun ini. Hal ini menunjukkan perkembangan perekonomian yang patut diancungi jempol dan berpotensi besar untuk terus meningkat pada 20 tahun yang akan datang.
Namun yang menjadi pertanyaan, pertumbuhan ekonomi riil nya seperti apa yang dialami Indonesia? Mengapa pertumbuhan ekonomi yang bahkan lebih baik dari Negara-negara lain, fakta lapangannya adalah masih banyak rakyat yang hidup dibawah garis kemiskinan, anak-anak penerus bangsa banyak yang putus sekolah dan menjadi pekerja di bawah umur, konsumsi rakyat bawahan adalah nasi aking padahal mereka hidup di Negara dengan mayoritas mata pencarian di sektor pertanian. Kenapa?
Apakah pertumbuhan ekonomi itu sediri untuk Negara Indonesia adalah hasil upaya masyarakat kalangan atas melalui bisnis dan perusahaan-perusahaan mereka yang melangit dan bertebaran sehingga tingkat ekspor, konsumsi, investasi dan ekspor Negara terus meningkat? Sehingga subsidi pemerintah untuk perusahaan-perusahaan besar, pajak untuk pembiayaan pejabat, membeli peralatan-peralatan canggih militer , menaikkan gaji menteri, eksekutif dan ligislatif yang terhormat, membangun jalan tol untuk mempermudah akses ke bandara, apartemen mewah, dan urusan sebagian kecil kalangan atas lainnya.
Inilah fakta dibalik pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dua puluh tahun mendatang, Indonesia akan terus berdiri kokoh dengan keberhasilan peningkatan di sector ekonomi. Namun perlu diragukan, peningkatan pertumbuhan hidup rakyat bawahnya akan meningkat.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More