Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 20 Tahun
Mendatang
oleh : Tiya Dwi Untari / EP 09
Untuk mengetahui pertumbuhan
ekonomi Indonesia 20 tahun yang akan datang, maka perlu dianalisis perkembangan
pertumbuhan ekonomi Indonesia 20 tahun yang lalu. Pertumbuhan ekonomi juga
bersangkut paut dengan proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam
kegiatan ekonomi masyarakat. Dapat dikatakan, bahwa pertumbuhan menyangkut
perkembangan yang berdimensi tunggal dan diukur dengan meningkatnya hasil
produksi dan pendapatan. Dalam hal ini berarti terdapatnya kenaikan dalam
pendapatan nasional yang ditunjukkan oleh besarnya nilai Produk Domestik Bruto
(PDB). Pertumbuhan ekonomi di indonesia juga mengalami banyak perubahan selama
dekade 1970an dan 1980an, proses pembangunan di Indonesia mengalami banyak
hambatan yang terutama disebabkan oleh faktor-faktor eksternal seperti merosotnya
harga minyak mentah internasional menjelang pertengahan tahun 1980an dan adanya
resesi ekonomi dunia. Berikut ini merupakan tabel jumlah PDB Indonesia dari
tahun 1985 sampai 2010, data ini di dapat dari BPS
Tahun
|
PDB
|
Pertumbuhan
|
(dalam
juta Rp)
|
Ekonomi
|
|
1985
|
701.254,80
|
|
1986
|
742.461,60
|
5,876152292
|
1987
|
779.032,20
|
4,925588071
|
1988
|
824.064,10
|
5,78049277
|
1989
|
885.519,40
|
7,457587341
|
1990
|
949.641,10
|
7,241140059
|
1991
|
1.018.062,60
|
7,204985125
|
1992
|
1.081.248,00
|
6,206435636
|
1993
|
1.151.490,20
|
6,496400456
|
1994
|
1.238.312,30
|
7,539977327
|
1995
|
1.340.101,60
|
8,220002337
|
1996
|
1.444.873,30
|
7,8181908
|
1997
|
1.512.780,90
|
4,699899984
|
1998
|
1.314.202,00
|
-13,12674558
|
1999
|
1.324.599,00
|
0,791126478
|
2000
|
1.389.770,20
|
4,92007015
|
2001
|
1.442.984,60
|
3,829007127
|
2002
|
1.506.124,40
|
4,375639213
|
2003
|
1.579.558,90
|
4,875726069
|
2004
|
1.654.825,70
|
4,765051813
|
2005
|
1.750.815,20
|
5,80058069
|
2006
|
1.847.292,90
|
5,510444506
|
2007
|
1.963.974,30
|
6,316345394
|
2008
|
2.082.456,00
|
6,032752058
|
2009
|
2.177.742,00
|
4,5756549
|
2010
|
2.310.700,00
|
6,105314587
|
Perkembangan PDB harga konstan Indonesia
sepanjang tahun 1986 - 2010 dapat dilihat pada tabel di atas. Pertumbuhan
ekonomi di Indonesia menunjukkan perkembangan yang positif dari tahun
1984-1997. Pada tahun 1998 menunjukkan penurunan pertumbuhan ekonomi yaitu –
13,13 %, hal ini disebabkan karena krisis moneter dan krisis ekonomi yang
terjadi pada pertengahan tahun 1997, yang berlanjut menjadi krisis
multidimensi, sehingga membawa dampak pada
pertumbuhan ekonomi di Indonesia
pada tahun 1998. Selain penurunan pada PDB Indonesia, inflasi di tahun 1998
juga sangat tinggi hingga mencapai 77.63%. Perekonomian menunjukan kinerja yang membaik
dan lebih stabil selama
mulai tahun 2003 sebagaimana
tercermin pada pertumbuhan ekonomi yang terus
mengalami peningkatan. Meskipun
demikian, pertumbuhan ekonomi yang terjadi masih belum memadai untuk menyerap
pertambahan angkatan kerja, sehingga pengangguran masih mengalami kenaikan. Pertumbuhan
ekonomi 20 tahun yang akan datang dapat kita lihat dari pertumbuhan ekonomi 20
tahun yang lalu. Menurut saya dari hasil perhitungan dan pengamatan, Indonesia
20 tahun yang akan datang akan memiliki nilai PDB yang besar, hal ini terlihat
dari perkembangan perekonomian Indonesia 20 tahun yang lalu, yaitu dari tahun
1990-2010. Perkembangan nilai PDB yang
positif tidak lantas memberikan kita informasi bahwa keadaan perekonomian
Indonesia telah maju, inflasi, jumlah penduduk, nilai ICOR dan pengangguran merupakan masalah besar yang
harus kita hadapi.
Inflasi merupakan suatu proses
meningkatnya harga-harga secara umum
dan terus-menerus (kontinu)
berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat
disebabkan oleh berbagai faktor,
antara lain, konsumsi masyarakat yang
meningkat, berlebihnya likuiditas
di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan
spekulasi, sampai termasuk juga
akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang.
Apabila inflasi itu ringan,
justru mempunyai pengaruh yang positif dalam
arti dapat mendorong perekonomian
lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan
nasional dan membuat orang
bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan
investasi. Sebaliknya, dalam masa
inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi
inflasi tak terkendali
(hiperinflasi) yang terjadi pada tahun 1998 keadaan perekonomian menjadi kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang
menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan
produksi karena harga meningkat dengan cepat. Berikut ini merupakan tabel
jumlah inflasi Indonesia dari tahun 1986 sampai 2010, data ini di dapat dari
BPS
Tahun
|
Inflasi
|
1985
|
|
1986
|
8,83
|
1987
|
8,9
|
1988
|
5,47
|
1989
|
5,97
|
1990
|
9,53
|
1991
|
9,52
|
1992
|
4,94
|
1993
|
9,77
|
1994
|
9,24
|
1995
|
8,64
|
1996
|
6,47
|
1997
|
11,05
|
1998
|
77,63
|
1999
|
2,01
|
2000
|
9,35
|
2001
|
12,55
|
2002
|
10,03
|
2003
|
5,06
|
2004
|
6,4
|
2005
|
17,11
|
2006
|
6,6
|
2007
|
6,59
|
2008
|
11,06
|
2009
|
6,2
|
2010
|
6,96
|
Dapat dilihat dari tabel di atas,
setelah krisis ekonomi 1997-1998 Indonesia terus berbenah diri untuk bangkit
dari krisis, terbukti dengan semakin membaiknya nilai inflasi Indonesia setelah
krisis 1997-1998. Namun nilai inflasi Indonesia setelah krisis 1997 tersebut
masih tergolong cukup besar, 20 tahun yang akan datang pun diramalkan inflasi
Indonesia masih cukup besar.
Laju pertumbuhan penduduk akan
berpengaruh terhadap pendapatan perkapita, standar kehidupan, pembangunan
pertaniaan, lapangan kerja, tenaga buruh maupun dalam hal pembentukan modal ,
yang pada akhirnya pertumbuhan penduduk yang pesat dapat memberikan efek
negatif terhadap kemiskinan. Berikut ini merupakan tabel jumlah penduduk
Indonesia dari tahun 1986 sampai 2010, data ini di dapat dari BPS
Tahun
|
Jumlah
|
Laju
Pertumbuhan
|
Penduduk
(juta)
|
Penduduk
|
|
1985
|
||
1986
|
167.881,00
|
|
1987
|
170.654,00
|
1,651765238
|
1988
|
173.472,00
|
1,651294432
|
1989
|
176.336,00
|
1,650986903
|
1990
|
179.378,90
|
1,725626077
|
1991
|
182.222,60
|
1,585303511
|
1992
|
185.254,20
|
1,663679478
|
1993
|
188.359,10
|
1,67602138
|
1994
|
191.523,80
|
1,680141814
|
1995
|
194.754,80
|
1,686996603
|
1996
|
197.353,00
|
1,334087786
|
1997
|
199.445,00
|
1,06002949
|
1998
|
201.559,00
|
1,059941337
|
1999
|
203.625,00
|
1,025010047
|
2000
|
205.132,50
|
0,740331492
|
2001
|
207.995,00
|
1,395439533
|
2002
|
212.003,00
|
1,926969398
|
2003
|
215.276,00
|
1,543846078
|
2004
|
217.854,00
|
1,19753247
|
2005
|
219.205,00
|
0,620140094
|
2006
|
222.192,00
|
1,362651399
|
2007
|
225.642,00
|
1,552711169
|
2008
|
228.523,30
|
1,276934259
|
2009
|
231.369,50
|
1,24547475
|
2010
|
237.556,40
|
2,674034391
|
Menurut Sensus Penduduk 2000,
penduduk Indonesia berjumlah sekitar 205,1 juta jiwa. Angka ini menempatkan
Indonesia sebagai negara keempat terbesar setelah China, India, dan Amerika
Serikat. Sekitar 121 juta atau 60,1 persen di antaranya tinggal di pulau Jawa,
pulau yang paling padat penduduknya dengan tingkat kepadatan 103 jiwa per
kilometer persegi. Dapat dibayangkan jumlah penduduk Indonesia 20 tahun yang
akan datang, bisa jadi Indonesia akan menempati urutan pertama terbesar jumlah
penduduknya mengalahkan China. Pertumbuhan penduduk yang pesat tanpa didukung
dengan peningkatan kualitas SDM justru akan membawa Indonesia ke arah
kehacuran. Semakin banyaknya jumlah penduduk Indonesia juga berdampak pada
ketersediaan pekerjaan, semakin banyaknya penduduk maka jumlah pengangguran pun
akan semakin banyak karena keterbatasan jumlah pekerjaan.
Berikut ini akan saya tampilkan
data nilai ICOR Indonesia dari tahun 1985 sampai tahun 2010.ICOR adalah besaran
modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan pertambahan pendapatan nasional. Nilai ICOR yang menunjukkan produktivitas investasi yang baik
antara 3 – 4, semakin tinggi ICOR memberikan indikasi kemungkinan terjadinya
inefisiensi dalam penggunaan investasi. ICOR yang rendah menunjukkan adanya
efisiensi dalam penggunaan modal. Efisiensi terjadi akibat adanya teknologi. Berikut
ini merupakan tabel nilai ICOR Indonesia dari tahun 1986 sampai 2010, data ini
di dapat dari BPS
Tahun
|
ICOR
|
1985
|
5,5
|
1986
|
4,06
|
1987
|
4,67
|
1988
|
4,84
|
1989
|
3,83
|
1990
|
4,21
|
1991
|
4,4
|
1992
|
4,53
|
1993
|
4,4
|
1994
|
4
|
1995
|
3,93
|
1996
|
4,19
|
1997
|
7,18
|
1998
|
1,57
|
1999
|
21,52
|
2000
|
4,91
|
2001
|
5,52
|
2002
|
4,87
|
2003
|
4,23
|
2004
|
4,44
|
2005
|
4,5
|
2006
|
4
|
2007
|
3,77
|
2008
|
4,18
|
2009
|
5,32
|
2010
|
Pada tahun 1999 inefisiensi yang sangat besar
dalam penggunaan investasi. Selama tahun 1989-2009 nilai ICOR Indonesia masih
besar yaitu masih diatas 4, hal ini menandakan bahwa Indonesia masih terjadi
inefisiensi dalam penggunaan investasi. Pada tahun 1999 ICOR Indonesia
menunjukkan angka 21,52 artinya setiap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB)
sebesar Rp1, membutuhkan investasi Rp21,52. Demikian juga dalam 20 tahun yang
akan datan nilai ICOR Indonesia masih relatif besar, sehingga masih terjadi
inefisiensi dalam penggunaan investasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk
meningkatkan PDB Indonesia maka Indonesia harus melakukan investasi yang besar
pula.
Semakin banyaknya jumlah penduduk
Indonesia, memberikan gambaran bahwa semakin banyak pula jumlah pengangguran di
Indonesia. Semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi, akan memberikan gambaran
seberapa besar jumlah pengangguran yang dapat dikurangi ,Hukum Okun akan
menjelaskan hal tersebut.
Hukum Okun =
n = 0,4 (g – 2,5)
n adalah jumlah pengangguran yang
dapat dikurangi
g adalah pertumbuhan ekonomi.
Tahun
|
Pertumbuhan
|
Hukum
|
Ekonomi
|
Okun
|
|
1985
|
||
1986
|
5,876152292
|
1,350461
|
1987
|
4,925588071
|
0,970235
|
1988
|
5,78049277
|
1,312197
|
1989
|
7,457587341
|
1,983035
|
1990
|
7,241140059
|
1,896456
|
1991
|
7,204985125
|
1,881994
|
1992
|
6,206435636
|
1,482574
|
1993
|
6,496400456
|
1,59856
|
1994
|
7,539977327
|
2,015991
|
1995
|
8,220002337
|
2,288001
|
1996
|
7,8181908
|
2,127276
|
1997
|
4,699899984
|
0,87996
|
1998
|
-13,12674558
|
-6,2507
|
1999
|
0,791126478
|
-0,68355
|
2000
|
4,92007015
|
0,968028
|
2001
|
3,829007127
|
0,531603
|
2002
|
4,375639213
|
0,750256
|
2003
|
4,875726069
|
0,95029
|
2004
|
4,765051813
|
0,906021
|
2005
|
5,80058069
|
1,320232
|
2006
|
5,510444506
|
1,204178
|
2007
|
6,316345394
|
1,526538
|
2008
|
6,032752058
|
1,413101
|
2009
|
4,5756549
|
0,830262
|
2010
|
6,105314587
|
1,442126
|
Dalam hukum okun terlihat berapa
persen jumlah pengngguran yang dapat dikurangi dari pertumbuhan ekonomi yang
dapat dicapai. Masih kecilnya jumlah pengangguran yang dapat dikurangi selama
20 tahun yang terakhir, hal ini memberikan gambaran bahwa 20 tahun yang akan
datang, Indonesia masih dihadapkan dengan jumlah pengangguran yang sangat
besar. Pada tahun 2010 dengan prtumbuhan ekonomi sebesar 6,1053 %, pengangguran
dapat dikurangi sebesar 1,442 % . pengangguran yang dapat dikurangi amatlah
sangat kecil, mengingat pengangguran Indonesia masih cukup besar. Untuk dapat
meningkatkan jumlah pengangguran yang dapat dikurangi, maka pertumbuhan ekonomi
harus ditingkatkan.
1 komentar:
sangat bermanfaat....
terima kasih telah memposting sesuatu yang memberikan faedah bagi orang lain.....
Posting Komentar