Pages

Senin, 22 Oktober 2012

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 20 Tahun Mendatang (Tiya Dwi Untari)




Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 20 Tahun Mendatang


oleh :  Tiya Dwi Untari / EP 09
Untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi Indonesia 20 tahun yang akan datang, maka perlu dianalisis perkembangan pertumbuhan ekonomi Indonesia 20 tahun yang lalu. Pertumbuhan ekonomi juga bersangkut paut dengan proses peningkatan produksi barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat. Dapat dikatakan, bahwa pertumbuhan menyangkut perkembangan yang berdimensi tunggal dan diukur dengan meningkatnya hasil produksi dan pendapatan. Dalam hal ini berarti terdapatnya kenaikan dalam pendapatan nasional yang ditunjukkan oleh besarnya nilai Produk Domestik Bruto (PDB). Pertumbuhan ekonomi di indonesia juga mengalami banyak perubahan selama dekade 1970an dan 1980an, proses pembangunan di Indonesia mengalami banyak hambatan yang terutama disebabkan oleh faktor-faktor eksternal seperti merosotnya harga minyak mentah internasional menjelang pertengahan tahun 1980an dan adanya resesi ekonomi dunia. Berikut ini merupakan tabel jumlah PDB Indonesia dari tahun 1985 sampai 2010, data ini di dapat dari BPS
Tahun
PDB
Pertumbuhan

(dalam juta Rp)
Ekonomi
1985
701.254,80

1986
742.461,60
5,876152292
1987
779.032,20
4,925588071
1988
824.064,10
5,78049277
1989
885.519,40
7,457587341
1990
949.641,10
7,241140059
1991
1.018.062,60
7,204985125
1992
1.081.248,00
6,206435636
1993
1.151.490,20
6,496400456
1994
1.238.312,30
7,539977327
1995
1.340.101,60
8,220002337
1996
1.444.873,30
7,8181908
1997
1.512.780,90
4,699899984
1998
1.314.202,00
-13,12674558
1999
1.324.599,00
0,791126478
2000
1.389.770,20
4,92007015
2001
1.442.984,60
3,829007127
2002
1.506.124,40
4,375639213
2003
1.579.558,90
4,875726069
2004
1.654.825,70
4,765051813
2005
1.750.815,20
5,80058069
2006
1.847.292,90
5,510444506
2007
1.963.974,30
6,316345394
2008
2.082.456,00
6,032752058
2009
2.177.742,00
4,5756549
2010
2.310.700,00
6,105314587

Perkembangan PDB harga konstan Indonesia sepanjang tahun 1986 - 2010 dapat dilihat pada tabel di atas. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia menunjukkan perkembangan yang positif dari tahun 1984-1997. Pada tahun 1998 menunjukkan penurunan pertumbuhan ekonomi yaitu – 13,13 %, hal ini disebabkan karena krisis moneter dan krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997, yang berlanjut menjadi krisis multidimensi, sehingga membawa dampak pada
pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada tahun 1998. Selain penurunan pada PDB Indonesia, inflasi di tahun 1998 juga sangat tinggi hingga mencapai 77.63%.  Perekonomian menunjukan kinerja yang membaik dan lebih stabil selama
mulai tahun 2003 sebagaimana tercermin pada pertumbuhan ekonomi yang terus
mengalami peningkatan. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi yang terjadi masih belum memadai untuk menyerap pertambahan angkatan kerja, sehingga pengangguran masih mengalami kenaikan. Pertumbuhan ekonomi 20 tahun yang akan datang dapat kita lihat dari pertumbuhan ekonomi 20 tahun yang lalu. Menurut saya dari hasil perhitungan dan pengamatan, Indonesia 20 tahun yang akan datang akan memiliki nilai PDB yang besar, hal ini terlihat dari perkembangan perekonomian Indonesia 20 tahun yang lalu, yaitu dari tahun 1990-2010.  Perkembangan nilai PDB yang positif tidak lantas memberikan kita informasi bahwa keadaan perekonomian Indonesia telah maju, inflasi, jumlah penduduk, nilai ICOR dan  pengangguran merupakan masalah besar yang harus kita hadapi.

Inflasi merupakan suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum
dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang
meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan
spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidak lancaran distribusi barang.
Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam
arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan
nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan
investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi
inflasi tak terkendali (hiperinflasi) yang terjadi pada tahun 1998 keadaan perekonomian menjadi  kacau dan perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung, atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat. Berikut ini merupakan tabel jumlah inflasi Indonesia dari tahun 1986 sampai 2010, data ini di dapat dari BPS
Tahun
Inflasi


1985

1986
8,83
1987
8,9
1988
5,47
1989
5,97
1990
9,53
1991
9,52
1992
4,94
1993
9,77
1994
9,24
1995
8,64
1996
6,47
1997
11,05
1998
77,63
1999
2,01
2000
9,35
2001
12,55
2002
10,03
2003
5,06
2004
6,4
2005
17,11
2006
6,6
2007
6,59
2008
11,06
2009
6,2
2010
6,96

Dapat dilihat dari tabel di atas, setelah krisis ekonomi 1997-1998 Indonesia terus berbenah diri untuk bangkit dari krisis, terbukti dengan semakin membaiknya nilai inflasi Indonesia setelah krisis 1997-1998. Namun nilai inflasi Indonesia setelah krisis 1997 tersebut masih tergolong cukup besar, 20 tahun yang akan datang pun diramalkan inflasi Indonesia masih cukup besar.

Laju pertumbuhan penduduk akan berpengaruh terhadap pendapatan perkapita, standar kehidupan, pembangunan pertaniaan, lapangan kerja, tenaga buruh maupun dalam hal pembentukan modal , yang pada akhirnya pertumbuhan penduduk yang pesat dapat memberikan efek negatif terhadap kemiskinan. Berikut ini merupakan tabel jumlah penduduk Indonesia dari tahun 1986 sampai 2010, data ini di dapat dari BPS
Tahun
Jumlah
Laju Pertumbuhan

Penduduk (juta)
Penduduk
1985


1986
167.881,00

1987
170.654,00
1,651765238
1988
173.472,00
1,651294432
1989
176.336,00
1,650986903
1990
179.378,90
1,725626077
1991
182.222,60
1,585303511
1992
185.254,20
1,663679478
1993
188.359,10
1,67602138
1994
191.523,80
1,680141814
1995
194.754,80
1,686996603
1996
197.353,00
1,334087786
1997
199.445,00
1,06002949
1998
201.559,00
1,059941337
1999
203.625,00
1,025010047
2000
205.132,50
0,740331492
2001
207.995,00
1,395439533
2002
212.003,00
1,926969398
2003
215.276,00
1,543846078
2004
217.854,00
1,19753247
2005
219.205,00
0,620140094
2006
222.192,00
1,362651399
2007
225.642,00
1,552711169
2008
228.523,30
1,276934259
2009
231.369,50
1,24547475
2010
237.556,40
2,674034391

Menurut Sensus Penduduk 2000, penduduk Indonesia berjumlah sekitar 205,1 juta jiwa. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara keempat terbesar setelah China, India, dan Amerika Serikat. Sekitar 121 juta atau 60,1 persen di antaranya tinggal di pulau Jawa, pulau yang paling padat penduduknya dengan tingkat kepadatan 103 jiwa per kilometer persegi. Dapat dibayangkan jumlah penduduk Indonesia 20 tahun yang akan datang, bisa jadi Indonesia akan menempati urutan pertama terbesar jumlah penduduknya mengalahkan China. Pertumbuhan penduduk yang pesat tanpa didukung dengan peningkatan kualitas SDM justru akan membawa Indonesia ke arah kehacuran. Semakin banyaknya jumlah penduduk Indonesia juga berdampak pada ketersediaan pekerjaan, semakin banyaknya penduduk maka jumlah pengangguran pun akan semakin banyak karena keterbatasan jumlah pekerjaan.  

Berikut ini akan saya tampilkan data nilai ICOR Indonesia dari tahun 1985 sampai tahun 2010.ICOR adalah besaran modal yang dibutuhkan untuk menghasilkan pertambahan pendapatan nasional.  Nilai ICOR yang  menunjukkan produktivitas investasi yang baik antara 3 – 4, semakin tinggi ICOR memberikan indikasi kemungkinan terjadinya inefisiensi dalam penggunaan investasi. ICOR yang rendah menunjukkan adanya efisiensi dalam penggunaan modal. Efisiensi terjadi akibat adanya teknologi. Berikut ini merupakan tabel nilai ICOR Indonesia dari tahun 1986 sampai 2010, data ini di dapat dari BPS
Tahun
ICOR


1985
5,5
1986
4,06
1987
4,67
1988
4,84
1989
3,83
1990
4,21
1991
4,4
1992
4,53
1993
4,4
1994
4
1995
3,93
1996
4,19
1997
7,18
1998
1,57
1999
21,52
2000
4,91
2001
5,52
2002
4,87
2003
4,23
2004
4,44
2005
4,5
2006
4
2007
3,77
2008
4,18
2009
5,32
2010


 Pada tahun 1999 inefisiensi yang sangat besar dalam penggunaan investasi. Selama tahun 1989-2009 nilai ICOR Indonesia masih besar yaitu masih diatas 4, hal ini menandakan bahwa Indonesia masih terjadi inefisiensi dalam penggunaan investasi. Pada tahun 1999 ICOR Indonesia menunjukkan angka 21,52 artinya setiap pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp1, membutuhkan investasi Rp21,52. Demikian juga dalam 20 tahun yang akan datan nilai ICOR Indonesia masih relatif besar, sehingga masih terjadi inefisiensi dalam penggunaan investasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa untuk meningkatkan PDB Indonesia maka Indonesia harus melakukan investasi yang besar pula.


Semakin banyaknya jumlah penduduk Indonesia, memberikan gambaran bahwa semakin banyak pula jumlah pengangguran di Indonesia. Semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi, akan memberikan gambaran seberapa besar jumlah pengangguran yang dapat dikurangi ,Hukum Okun akan menjelaskan hal tersebut.
Hukum Okun =
n =  0,4 (g – 2,5)
n adalah jumlah pengangguran yang dapat dikurangi
g adalah pertumbuhan ekonomi.
Tahun
Pertumbuhan
Hukum

Ekonomi
Okun
1985


1986
5,876152292
1,350461
1987
4,925588071
0,970235
1988
5,78049277
1,312197
1989
7,457587341
1,983035
1990
7,241140059
1,896456
1991
7,204985125
1,881994
1992
6,206435636
1,482574
1993
6,496400456
1,59856
1994
7,539977327
2,015991
1995
8,220002337
2,288001
1996
7,8181908
2,127276
1997
4,699899984
0,87996
1998
-13,12674558
-6,2507
1999
0,791126478
-0,68355
2000
4,92007015
0,968028
2001
3,829007127
0,531603
2002
4,375639213
0,750256
2003
4,875726069
0,95029
2004
4,765051813
0,906021
2005
5,80058069
1,320232
2006
5,510444506
1,204178
2007
6,316345394
1,526538
2008
6,032752058
1,413101
2009
4,5756549
0,830262
2010
6,105314587
1,442126

Dalam hukum okun terlihat berapa persen jumlah pengngguran yang dapat dikurangi dari pertumbuhan ekonomi yang dapat dicapai. Masih kecilnya jumlah pengangguran yang dapat dikurangi selama 20 tahun yang terakhir, hal ini memberikan gambaran bahwa 20 tahun yang akan datang, Indonesia masih dihadapkan dengan jumlah pengangguran yang sangat besar. Pada tahun 2010 dengan prtumbuhan ekonomi sebesar 6,1053 %, pengangguran dapat dikurangi sebesar 1,442 % . pengangguran yang dapat dikurangi amatlah sangat kecil, mengingat pengangguran Indonesia masih cukup besar. Untuk dapat meningkatkan jumlah pengangguran yang dapat dikurangi, maka pertumbuhan ekonomi harus ditingkatkan. 


1 komentar:

sangat bermanfaat....
terima kasih telah memposting sesuatu yang memberikan faedah bagi orang lain.....

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More