Bukan
Sekedar Harapan Kosong Belaka
Oleh Machfudzoh Nur Kholishoh
Disuatu ketika, sebuah judul artikel menarik terpampang dalam salah satu media massa internet. “Akankah Indonesia kembali menjadi “macan asia” dimasa yang akan datang?”. Dalam hati terucap kata “Ya,Indonesia mampu menjadi ‘macan asia’ kembali”.
Perekonomian Indonesia pernah dikatakan sebagai salah
satu macan asia karena pertumbuhan ekonominya saat itu mencapai rata-rata
sekitar 7% pertahun. Ditengah tahun 1997 Indonesia menjadi salah satu negara
asia yang dihadapi oleh krisis ekonomi. Akibatnya, secara makro pertumbuhan
ekonomi Indonesia merosot tajam bahkan hingga mencapai minus 17,15% pada akhir
1998. Dengan dukungan semangat reformasi disegala bidang, akhirnya dapat
mendorong Indonesia untuk segera keluar dari krisis ekonomi pada tahun 1997/1998.
Bahkan mampu bertahan hingga menghadapai krisis global saat ini, yang pada
hakikatnya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara-negara kawasan Asia lainnya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pernah berkata dalam
pidatonya, “Ditengah ketidakpastian
perkembangan ekonomi global, kinerja ekonomi Indonesia masih dapat menunjukkan
kinerja yang cukup baik. Ditahun 2011 lalu, saat beberapa negara lain mengalami
perlambatan atau bahkan pertubuhan negatif, pertumbuhan ekonomi Indonesia
justru berada pada titik 6,5%”.
Beberapa masyarakat kelas awam pernah berkata pada saya
ketika saya bertanya mengenai pendapat mereka tentang bagaimana pertumbuhan
ekonomi di masa mendatang,“Walau kami
belum mampu merasakan kesejahteraan yang lebih dengan keadaan perekonomian yang
ada pada saat ini, namun kami yakin pertumbuhan perekonomian Indonesia akan
meningkat karena dilihat dari hubungahn Indonesia dengan negara-negara maju
didunia. Jadi perekonomian akan naik
karena adanya hubungan baik antarnegara.”
Melihat kinerja perekonomian Indonesia yang begitu kuat
hingga mampu keluar dari krisis ekonomi dalam waktu singkat dan terus membaik
hingga dapat bertahan ditengah krisis global saat ini, maka bukan suatu mimpi
belaka jika saat itu saya berkata bahwa Indonesia akan menggenggam gelar “Macan Asia” nya kembali.
“Sejumlah
lembaga institusi dunia pun kini mulai memandang Indonesia sebagai calon
kekuatan ekonomi dimasa mendatang. Salah satunya adalah Morgan Stanley yang
mengusulkan Indonesia pada BRIC. Morgan Stanley mengusulkan nama Indonesia pada
empat negara calon ekonomi dunia pada 2020 menjadi BRICI (Brazil,Rusia,India,China,Indonesia)
karena PDB Indonesia diperkirakan mencapai 200 miliar dolar AS dalam 5 tahun
mendatang, merupakan suatu berita yang tercantum dilaman Bank Dunia www.wordbank.org
beberapa waktu lalu.
Selain itu, beberapa
faktor lain yang memperkuat argument saya adalah :
- § Indonesia memiliki Masterplan percepatan dan perluasan Ekonomi Indonesia 2011-2015 yang memiliki visi “Mengangkat Indonesia menjadi negara maju dan merupakan kekuatan 10 besar dunia ditahun 2030 dan 6 besar dunia tahun 2050 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inclusif dan berkelanjutan.” Tujuannya untuk mempercepat kemajuan dalam spektrum yang luas dari sektor ekonomi, pembangunan infrastruktur, ketahanan pangan dan energi serta pengetahuan dan teknologi.
- § Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang cukup besar dan produktif, yang saat ini sedang giat-giatnya membangun sumber daya manusia yang handal serta berkualitas.
- § Kepercayaan dunia International terus meningkat, rencana untuk menjadikan Indonesia sebagai ketua APEC pada tahun 2013 merupakan salah satu bentuk pengakuan dunia akan kekuatan Ekonomi Indonesia di dunia saat ini.
- § Indonesia terus menerus melakukan perbaikan dan membangun infrastruktur yang mendorong pertumbuhan ekonomi.
- § Kondisi keamanan yang terjaga dengan baik telah mendukung terciptanya iklim investasi yang kondusif,
Hidup akan sesuai dengan apa yang kita pikirkan, semakin
banyak masyarakat Indonesia yang berpikir, “20
tahun mendatang perekonomian Indonesia
akan membaik.” Maka saya yakinkan bahwa perekonomian Indonesia 20 tahun
mendatang pasti jauh lebih baik dari yang kita harapkan. Semoga
kelompok-kelompok ‘benalu’ itu masih
memiliki nurani untuk tidak menghancurkan harapan bangsa sendiri. Semoga.
0 komentar:
Posting Komentar